Hindari mencuci motor dengan steam
Siapa
tidak risih kalau lihat tunggangan bulukan dan dekil. Apalagi kalau
sudah kena hujan didiamkan berhari-hari bakalan keringatan kalau cuci
sendiri saking nempelnya kotoran. Solusi jitu dan simpel pasti kita
langsung ketukang cuci steam. Selain mengirit tenaga, rasa pede akan
kinclongnya tunggangan sudah membayang diangan-angan. Ditambah
embel-embel "snow”…..busa berbentuk mirip salju yang dicipratin kebody
motor kita makin membikin kita makin rajin melakukan cuci steam. Tapi
tahukah brother bahwa cuci steam lebih banyak buruknya ketimbang
positifnya…..
Motor didesain sedemikian rupa oleh pabrikan agar bisa dipakai dalam jangka waktu lama (long usage).
Quality cotrol yang ketat serta berbagai pengujian sebelum suatu produk
dilepas dipasaran. Khususnya menghadapi suhu ekstrim. Mulai dari musim
panas hingga hujan. Lazimnya cat yang dipakai pabrikan merupakan cat
kualitas nomor satu. Tapi tetap dianjurkan ketika tunggangan terkena
hujan deras sebaiknya segera dibilas dengan air tawar biasa karena sifat
air hujan yang mengandung asam. Lho terus apa hubungannya dengan cuci
steam..?. Ternyata desain motor tidak dirancang tahan akan high pressure air
dari steam. Pencucian motor menggunakan kompresor atau diesel ini
memang menawarkan sesuatu yang beda dibanding dengan bilas biasa.
Dijamin walau motor brothers ditempelin kotoran atau tanah liat kering
sekalipun sekalinya disemprot dijamin langsung nyerah tuh kotoran. Daya
lontar air yang begitu besar dengan mudah akan menghabisi kotoran yang
menbandel bahkan ditempat sempit sekalipun. Tapi ternyata kelebihan dari
cuci steam itulah yang menjadi kelemahan. Disinyalir akibat dari
kuatnya semprotan air, bisa mengancam umur dari soket-soket kabel body.
Padahal oleh pabrikan soket-soket tersebut ditempatkan tersembunyi
hingga air hujan diharapkan tak akan mampu menjangkau. Namun tidak bagi
air steam. Daya lontar air yang melebihi tingkat toleransi sangat
gampang membanjiri soket-soket tersebut. So bisa ditebak…karat serta
konsleting akan mengintai motor kita.
Sisi
negatif lain, tanpa kita sadari kondisi motor ketika disteam seringkali
dalam kondisi mesin masih panas. Ya iyalah paling nggak kita naik motor
ketika menuju ketempat pencucian. Tercatat beberapa kali saya menjumpai
kasus cat mesin motor ngletek akibat
semprotan alat diesel tersebut. Suhu mesin belum dingin, langsung
disemprot air bertekanan tinggi….seperti gelas panas langsung disiram
air dingin. Cat yang sedang mengembang akibat suhu panas mesin dipaksa
mengkerut secara drastis. Alhasil cat akan retak (secara mikro) dan
bakal rontok jika dihajar dengan air bertekanan tinggi. Hal ini tidak
akan terjadi secara langsung namun bertahap seiring berjalannya waktu.
Yang terakhir adalah chemical yang
digunakan para tukang steam. Kalau brother perhatikan mayoritas para
tukang cuci steam menggunakan sabun colek bahkan Soklin untuk
membersihkan mesin, pelek, sasis bawah guna merontokkan kotoran yang
ada. Mereka lupa bahwa semua bagian-bagian tersebut juga terdiri dari
cat-cat seperti bagian atas motor. Memang dengan mengaplikasikan sabun
cuci akan memperingan pekerjaan mereka tanpa harus susah mengeluarkan
tenaga. Namun penggunaan deterjent sangat tidak dianjurkan untuk
membersihkan bagian apapun pada motor kita. Sifatnya yang keras bakal
mengikis coating cat sehingga pelan tapi pasti bagian-bagian tersebut
akan cepat buram kehilangan sinarnya. So dari semua itu ternyata mencuci
motor ala tradisional lebih dianjurkan. Bilas air pakai gayung secara
pelan serta seksama, diyakini tidak akan kalah bersih dengan cuci steam.
Cat akan terjaga dan yang pasti interaksi batin kita dengan tunggangan
akan makin kuat. Masih sayang sama tunggangan…?? kalau begitu ayo kita
ambil ember dan gayung sama-sama. Yuk mariiiii…
Komentar
Posting Komentar